PEMALANG – Terkait dengan peringatan hari ulang tahun proklamasi Kemerdekaan, maka malam wongon dapat menjadi sarana bagi kita untuk mengenang kembali sejarah perjuangan bangsa, mengenang kembali perjuangan para pahlawan kusuma bangsa serta meneladani juang sekaligus mendoakan agar amal ibadah dan perjuangan yang telah mereka berikan mendapatkan Ridho Allah SWT. Ungkapan tersebut disampaikan Bupati Pemalang, H. Junaedi, saat memberikan sambutan pada acara Malam Wongon dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI Kabupaten Pemalang Tahun 2017 di Pendopo Kabupaten Pemalang, Rabu (16/8/2017) yang dihadiri Para Anggota Forkopimda Kabupaten Pemalang, Wakil Bupati Pemalang, H. Martono, Sekda Kabupaten Pemalang, Budhi Rahardjo dan segenap Jajaran Pemerintah Kabupaten Pemalang, Ketua dan Pengurus TP. PKK Kabupaten Pemalang, Ketua dan Pengurus DWP Kabupaten Pemalang, para Sesenpuh, Alim Ulama serta Pimpinan Partai Politik dan Ormas Se Kabupaten Pemalang.

Dikatakan Bupati bahwa wungon pada hakekatnya memiliki makna yang sangat dalam. Sesuai tradisi dalam budaya Jawa, wungon merupakan malam sakral,.dimana kita melakukan instropeksi dan evaluasi atas segala hal yang telah dilakukan untuk merumuskan langkah yang akan dilakukan di masa mendatang. Terkait hal itu, Bupati mengharapkan agar malam wungon tersebut diisi dengan kegiatan -kegiatan yang khidmat sehingga dapat membangkitkan kesadaran diri, betapa berharganya kemerdekaan yang telah kita raih.

Untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia serta semangat kemerdekaan agar selalu bergelora dihati dan menjadi semangat juang, Bupati mengajak kepada semua yang hadir dalam acara wungon tersebut untuk bersama-sama meneriakan pekik mereka.
” Merdeka…!!! Merdeka…!!! Merdeka…!!!.” seru Bupati yang diikuti oleh semua yang hadir.

Puncak acara wongon ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati yang langsung diberikan kepada Letkol (Purnawirawan) Suyadi yang selanjutnya diberikan kepada generasi muda perwakilan dan KNPI Kabupaten Pemalang. Pemotongan tumpeng selain dilakukan sebagai ungkapan rasa Syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, atas kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia, (ay)