PEMALANG – Penjelasan yang disampaikan Teguh Imam, salah satu narasumber dari BPS Pemalang dalam paparan IHK dan NTP yang digelar Diskominfo Kabupaten Pemalang, Rabu (29/11) di Hotel Winner, terkait perkembangan Inflasi Pemalang pada triwulan 3 untuk bulan Juli-September tahun 2017 bahwa secara umum paparan tersebut bertujuan untuk mengetahui angka Inflasi yang menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga dan perubahan nilai yang dapat dipakai sebagai Informasl dasar untuk pengambllan keputusan. Selain itu pada tingkat mlkro sepertl rumah tangga/masyarakat dapat memanfaatkan angka inflasi untuk dasar penyesuaian pengeluaran kebutuhan sehari-hari dengan pendapatan mereka yang relatif tetap. sementara pada tingkat korporat angka inflasi dapat dipakai untuk perencanaan pembelanjaan dan kontrak bisnis. Kesimpulanya, dalam lingkup yang lebih luas (makro) angka inflasi menggambarkan kondisi/stabilitas moneter dan perekonomian.

Sebelumya Teguh menyampaikan latar belakang tentang perkembangan Inflasi Pemalang pada triwulan 3 Pertama, Inflasi merupakan salah satu indikator penting yang dapat memberikan Informasi tentang dinamlka perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. kedua, Inflasi yang merupakan Indikator pergerakan antara permintaan dan penawaran di pasar riil juga terkait erat dengan perubahan tingkat suku bunga, produktivitas ekonomi, nilai tukar rupiah dengan valuta asing, indeksasi anggaran dan parameter ekonomi makro lain. dan yang ketiga adalah inflasi sebagian besar (82%) terbentuk oleh mekanisme pasar yaitu interaksi antara penawaran dan permintaan sedangkan 18%. administered prices (dikendalikan pemerintah) seperti: BBM, listrik, tarif bus kota, tarif kereta api, tarif parkir dsb.
Acara tersebut dibuka Kepala Diskominfo Kabuoaten Pemalang yang diwakili Kabid Postelsantik, Eko Pitoyo, SE. dan diikuti 40 orang dari unsur SKPD dan Ormas. (ay)