PEMALANG – Anak yang mengalami gangguan perkembangan saraf yang komplek, dan ditandai dengan kesulitan dalam berinteraksi sosial atau Autisme, bukan untuk ditakuti, tetapi autisme itu harus dikalahkan . Hal ini disampaikan, pemilik Yayasan Kasih Ibu Abadi (YKIA), Lusy Yuwono, saat peringatan Hari Peduli Autisme tahun 2018, di Sport Centre Puri Praja Pemalang, Sabtu, (14/4/2018).

Dikatakan, bahwa pada kegiatan hari sebenarnya acara untuk hang out, tempatnya bermain bersama anak autisme dan anak berkebutuhan khusus yang lainya, bersama para orangtua masyarakat dan beberapa pihak yang diundang sebagai tamu kehormatan untuk menyaksikan mereka.
” Bahwa autisme itu bukan untuk ditakutkan, tetapi anak autisme itu adalah harus kita kalahkan dalam arti kata, kalahkan kondisi autulismenya itu, kita minimkan autismenya itu, kita tingkatkan perilakunya, kecerdasanya dan sebagainya dengan melalui beberpa program dan proses-proses yang harus diterapkan pada anak tersebut dan keluarganya. Intinya kita ingin membuka masyarakat, karena yang selama ini terjadi di masyarakat hanya melihat tulisan autisme saja sudah takut”, kata Lusy.

Lussy mengatakan, disamping untuk lebih memahamkan dan mengedukasi masyarakat secara umum, tentang autisme dan cara penangananya., acara tersebut diselengarakan untuk mensosialisasikan keberadaan anak autisme di Kabupaten Pemalang.

Terkait dengan bimbingan kepada mereka, pihaknya menjelaskan bahwa, untuk pembimbingan, mereka punya jam pelayanan rehabilitasi dirumah inklusi yang dilaksanakan setiap senin sampai dengan jumat, pukul 13.30 -16.00 wib

Sedangkan untuk mendukung dan suksesnya kegiatan tersebut, pihaknya telah betkoordinasi baik dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, maupun pihak terkait lainnya.
“Kalau dengan Dinas Kesehatan, saya setahun sekali, saya diminta kerjasama ke beberapa kegiatan misalnya workshop, pelatihan. Modelnya diambil dari sekolah yayasan sekolah saya ini”, ungkapnya.

.