Pemalang – Permukiman Kumuh di Dusun Gumelem, Kelurahan Mulyoharjo, Kecamatan Pemalang pada tahun 2020 ini ditata menjadi permukiman yang Iebih Iayak huni. Demikian disampaikan Kepala Bappeda Kabupaten Pemalang Supaat di kantornya.

Diungkapkan, untuk mencapai kondisi ini, sudah dilakukan perencanaan sejak tahun 2017. Salah satu tahapan yang dilakukan yaitu berupa penyusunan dokumen LARAP ataupun RPL (Rencana Pengadaan Lahan) dan dokumen lingkungan UKL-UPL maupun SPPL sebelum kegiatan dilaksanakan.

“Dokumen LARAP dan atau RPL disusun untuk merekam Warga Terdampak Pembangunan (WTP), serta akses apa saja yang terdampak dalam pembangunan, dan tindak Ianjut dari dampak tersebut sampai kesepakatan tercapai”, ujarnya, kemarin.

Supaat menambahkan, rencana pengadaan lahan skala Kawasan Pusat Kota Pemalang segmen Gumelem, Kelurahan Mulyoharjo untuk pembangunan saluran terdapat bangunan di atas saluran sehingga perlu ada pembongkaran bangunan yang di atasnya, fungsi bangunan hanya bangunan tambahan bukan bangunan induk dan perapihan untuk bangunan yang mengalami kondisi pembongkaran.

“Jumlah bangunan yang terdampak sebanyak 30 unit bangunan”, katanya, kemarin.

Sedangkan pelaksanaan pembongkaran dan perapihan disepakati oleh warga yang terdampak dan pendanaan pembongkaran oleh dana APBD melalui LKM di Kelurahan Mulyoharjo dengan anggaran Pemerintah Kabupaten Pemalang. Dokumen Rencana Pengadaan Lahan di skala kawasan segmen Gumelem telah ditinjau ulang oleh satker Pusat dan KMP sebagai bentuk uji tuntas atas pelaksanaan pembongkaran dan perapihan yang diajukan ke World Bank untuk mendapatkan persetujuan atas dokumen tersebut agar dapat didanai melalui dana loan.

Rencana pengadaan lahan untuk kegiatan jalan penghubung antara Gumelem dan Pelutan dengan membebaskan tanah atas milik masyarakat dengan luas 327 m2. Untuk kegiatan jalan di belakang pasar dan pembangunan Ruang Terbuka Publik merupakan tanah milik Pemerintah Kabupaten Pemalang.