Pemalang – Sebagai bentuk komitmen dalam mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Pemalang, Bupati Pemalang Mansur Hidayat hari ini Kamis (5/09/2024) meresmikan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Desa Randudongkal, Kecamatan, Randudongkal.
TPST tersebut dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) “Dongkal Resik”.
Mansur hidayat menerangkan bahwa tempat pengelolaan sampah TPST Desa Randudongkal TPA ini sama seperti TPA yang sudah dibuat di beberapa desa di Pemalang sebelumnya.
“Karena kami pemerintah punya program bahwa sampah selesai di desa, rencana awal selesai di rumah tangga minimal di desa dahulu atau di kecamatan,” ungkapnya.
Menurutnya ada beberapa TPST yang bisa dipakai salah satunya di kecamatan Randudongkal yakni di Desa Randudongkal.
Pihaknya berharap kedepan di kecamatan Randudongkal ada 18 desa yang memiliki TPST ini.
“Nanti mungkin mendirikan lagi 2 atau 3 lagi. Sehingga tidak semuanya lari kesini karna ini mungkin dari pasar juga pada lari kesini, ini adalah salah satu contoh pengelolaan sampah yang tidak lagi ada TPA seperti di Pesalakan, tidak ada lagi membuang sampah yang menumpuk di pembuangan akhir,” ujar Mansur.
Dikatakan pengelolaan sampah diharapkan dapat menjadi berkah yang pada gilirannya dapat menghasilkan rupiah dan juga bisa mengurangi pencemaran yang menimbulkan bau tak sedap.
“Jadi kita nanti kelola sampah harapannya sampah itu dikelola nanti menghasilkan, kalau bisa sampah menjadi berkah, sampah berkah nanti bisa menghasilkan rupiah, dan juga bisa mengurangi bau karena di sini tidak bau ini bisa dilakukan di kota sampah seperti ini tidak perlu jauh dari permukiman misalkan ada persyaratan 1 kilometer dari perkampungan tidak harus begitu karena ini tidak bau kecuali TPA yang hanya ditumpuk saja,” imbuhnya.
Diungkapkan bahwa pihaknya sedianya mau bikin seperti TPST ini juga bukan pembuangan seperti yang di TPA Pesalakan.
Ia menegaskan pihaknya sebenarnya ingin membangun TPST seperti ini namun karena ada sesuatu yang tidak pas,dan ada sesuatu yang tidak dikehendaki sehingga dipindahkan di Desa Surajaya,” ungkapnya.
“Dan di Surajaya juga kita mulai lakukan pengolahan pembakaran dan sebagainya tapi belum kita launching karna kita belum maksimal namun Alhamdulillah kalau di sini bisa 1 TPST untuk bisa 4 desa kalau ada 2 ini bisa untuk paling tidak 6 desa berarti di Desa Randudongkal bisa dibikin 2 lagi nanti mungkin bisa kolaborasi dari desa desa serta bisa dikolaborasikan juga dengan pemerintah,” katanya.
Sementara Kepala Desa Randudongkal Troy Suharto menjelaskan bahwa Peresmian TPST 3R di desanya, adalah buah hikmah dari ditutupnya TPA di Pesalakan. Menurutnya dengan ditutupnya TPA di Pesalakan pihaknya selaku Kepala Desa bersusah payah dengan dibantu camat setempat sehingga terbentuk TPST 3R di Desa Randudongkal.
“Dan mudah mudahan dengan terbentuknya TPST 3R ini, menjadi contoh untuk desa desa yang ada di Kabupaten Pemalang,” tuturnya.
Sebetulnya lanjut Suharto desa desa di Kabupaten Pemalang sudah bisa membentuk TPST semacam ini kalau para kepala desa itu bisa bersatu bikin untuk di kecamatan masing masing, menurutnya biayanya sebenarnya tidak begitu mahal hanya 600 juta sudah bisa digotong untuk 5 desa atau 4 desa di setiap kecamatan.
“Insyaallah kalau setiap kecamatan bisa membentuk taster TPST 3R ini di Kabupaten Pemalang Insyaallah sampah tidak akan menjadi masalah yang berat namun ringan insyaallah dan alhamdulillah di desa randudongkal terbentuk TPST 3R dengan bantuan semuanya,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa sebetulnya TPST ini sudah berjalan 2 bulan, pihaknya bersukur karena setiap mesin itu bergerak bisa melaksanakan dalam 1 jam itu sekitar 2 ton jadi kalau 2 mesin itu pegawainya komplit semua ada 15 orang.
Dapatkan update berita dan informasi terbaru setiap hari dari Pemerintah Kabupaten Pemalang. Mari bergabung di Channel Telegram "Pemerintah Kabupaten Pemalang", caranya klik link https://t.me/pemkabpemalang, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.