PEMALANG – Bersama warga Desa Wisnu, Bupati Pemalang Mansur Hidayat mengikuti doa bersama di titik longsor Desa tersebut. Acara tersebut diadakan sebagai langkah awal rencana pembuatan ruas jalan alternatif Semingkir – Watukumpul akibat terdampak bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Wisnu. Rabu (19/2/2025).
Selain memotong tumpeng, dalam acara tersebut, Bupati juga memasang patok disekitar area yang akan dibuat jalan alternatif.
Dalam sambutannya Bupati berharap, jalan alternatif yang akan dibuat itu nantinya bukan hanya untuk sementara tapi permanen. Terkait itu, Bupati minta masyarakat bisa bersabar karena untuk pengerjaannya perlu proses.
“Harapannya nanti bisa selesai secepat mungkin, mohon dukungan panjenengan semuanya bapak ibu, mudah-mudahan tidak hujan kalau terang cepat pengerjaannya dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat wisnu khususnya dan Kecamatan Watukumpul pada umumnya karena ini jalan utama Semingkir ke Watokumpul”, papar Bupati.
Dalam kesempatan itu, Bupati mengucapkan terima kasih kepada sejumlah warga Desa Wisnu yang sudah mengikhlaskan sebagian lahannya dipakai untuk jalan alternatif, kemudian untuk lahan yang berkaitan Perhutani, Bupati minta agar dinas terkait mengurus izinnya sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Watukumpul, khususnya Desa Wisnu.
Sebelumnya, Kepala Desa Wisnu Sutejo menyampaikan terima kasih kepada Bupati beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Pemalang yang dapat menghadiri acara tersebut.
Dalam laporannya, Sutejo menyampaikan bahwa longsor yang terjadi di Desa Wisnu, sebelumnya juga pernah terjadi pada tahun 1971, namun tidak menimbulkan masalah yang luar biasa seperti sekarang. Karena waktu itu kondisi jalanya masih berupa jalan setapak hanya lahan pertanian yang terdampak.
Menurut Sutejo, bencana longsor yang terjadi saat ini berdampak pada rusaknya akses jalan utama, dan dampak itu tidak hanya menjadi beban bagi desa Wisnu saja tapi bagi masyarakat Watukumpul, bahkan ada lima belas desa turut terdampak karena putusnya akses jalan utama tersebut, akses perekonomian, pertanian, pendidikan juga terputus.
“Kami berupaya dengan warga untuk membuat jalan setapak agar akses pendidikan bisa berjalan. Walaupun harus kita kawal anak-anak SD, SMP dan SMA,” kata Sutejo.
Terkait itu Ia meminta bantuan Pemkab Pemalang agar tempat tersebut bisa terbangun kembali namun demikian, Ia juga tahu hal itu membutuhkan anggaran yang besar sehingga Ia bersama para Kades se Kecamatan Watukumpul berembug untuk membuat akses jalan alternatif dengan panjang sekitar satu kilometer.
“Nanti itu muter. sebagian itu lahan Perhutani dan sebagian lagi tanah warga. Kemudian diadakan musren untuk membahas jalan alternatif yang dimiliki oleh warga. Pada hari itu tercapai kesepakatan mengikhlaskan untuk jalan alternatif,” ungkap Sutejo.
Dapatkan update berita dan informasi terbaru setiap hari dari Pemerintah Kabupaten Pemalang. Mari bergabung di Channel Telegram "Pemerintah Kabupaten Pemalang", caranya klik link https://t.me/pemkabpemalang, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.