Dorong Investasi dan Pembukaan Lapangan Kerja, Pemalang Siap Menjadi Kawasan Industri Berbasis Pangan

Bagikan :

JAKARTA — Kabupaten Pemalang siap dikembangkan sebagai kawasan industri berbasis pangan dalam upaya mendorong investasi dan membuka lapangan kerja secara luas. Komitmen ini disampaikan Bupati Pemalang Anom Widiyantoro usia mengikuti Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2025 yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (29/7).

“Kita ingin membuka lapangan kerja seluas-luasnya, dan itu hanya bisa dicapai melalui investasi. Namun, ciri khas Pemalang sebagai daerah penghasil pangan juga harus tetap dipertahankan. Ke depan, kita berharap bisa mewujudkan kawasan industri berbasis pangan,” ujarnya.

Beberapa sektor potensial yang masuk dalam daftar proyek prospektif Pemprov Jawa Tengah antara lain pertanian (agriculture), terutama komoditas unggulan seperti nanas dan mangga istana. Produk-produk ini memiliki potensi besar untuk didiversifikasi menjadi berbagai produk turunan bernilai tambah.

Selain sektor pertanian, industri alas kaki juga menunjukkan perkembangan pesat di Pemalang. “Industri alas kaki mulai tumbuh masif di Jawa Tengah, termasuk di Pemalang. Ke depan, kita berharap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dapat mengakselerasi masuknya lebih banyak investor, tidak hanya di sektor alas kaki, tapi juga pertanian dan pariwisata,” tambahnya.

Pemerintah daerah juga menunjukkan komitmennya dalam peningkatan infrastruktur, salah satu aspek penting untuk menarik investasi. “Kita mendapat dukungan infrastruktur dari provinsi. Jalan-jalan provinsi mulai direalisasikan tahun ini. Untuk jalan kabupaten, kita akan coba alokasikan tambahan anggaran dalam perubahan APBD agar kualitas infrastruktur semakin baik,” jelasnya.

Dalam rangka memperkuat daya saing daerah, Pemalang juga tengah mempersiapkan sistem pelayanan satu atap guna memudahkan proses perizinan bagi investor. “Kami ingin menciptakan iklim investasi yang aman dan ramah. Insya Allah, tahun depan pelayanan satu atap akan lebih mudah diakses. DPMPTSP, Disnaker, Diskoperindag, hingga Disdukcatpil akan terintegrasi dalam satu layanan,” pungkasnya.

Forum ini menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mendorong investasi yang inklusif dan berkelanjutan, terutama di sektor pangan, energi terbarukan, perikanan, hingga industri pengolahan berbasis komoditas unggulan daerah. Dalam sambutannya, Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan bahwa seluruh potensi daerah di Jawa Tengah harus diberdayakan dan ditampilkan dalam bentuk proyek siap tawar (Investment Project Ready to Offer/IPRO) agar dapat menarik minat investor secara lebih konkret.

“Seluruh potensi Kabupaten/Kota harus kita tawarkan. Itulah gunanya kita hari ini ketemu. Kita dorong untuk menciptakan proyek investasi siap ditawarkan kepada calon investor,” ujar Gubernur Luthfi di hadapan peserta forum.

Gubernur juga menekankan bahwa arah pembangunan ekonomi Jawa Tengah dikembangkan berdasarkan prinsip padat karya, bukan padat modal. Kebijakan ini selaras dengan karakteristik tenaga kerja lokal yang memiliki daya saing tinggi, serta ketersediaan lahan dan biaya produksi yang kompetitif.

“Investasi di Jawa Tengah utamanya padat karya, bukan padat modal. Karena tenaga kerja di Jawa Tengah mempunyai nilai kompetitif. Menarik investasi di tempat kita; lahan tersedia dan biaya yang terjangkau. Makanya, rugi kalau tidak investasi di Jawa Tengah,” tegasnya, yang disambut tepuk tangan para peserta forum.

Dalam kesempatan itu, Luthfi juga menawarkan 15 proyek kepada calon investor, antara lain pembangunan PLTM Banjaran dan Logawa (Banyumas), pengembangan PLTP Candi Umbul Telomoyo – Geo Dipa Energy, Proyek Geothermal dan Pengambilan Mineral – Geo Dipa Energy, Proyek Geothermal lainnya – Geo Dipa Energy, Pengolahan Sampah menjadi RDF (Kabupaten Grobogan), Kawasan Khusus Perikanan Terpadu (Kabupaten Cilacap – Blue Economy), Industri Udang Vaname Terpadu

(Kabupaten Cilacap).

Adapula Industri Perikanan Terpadu (Kabupaten Pati), Pengolahan Garam Industri (Kabupaten Jepara), Industri Mokaf (Kabupaten Banjarnegara), Industri Kelapa Terpadu (Kabupaten Cilacap), Pusat Regional Komoditas Pertanian (PRKP) dan Sub Terminal Agribisnis (Kabupaten Grobogan), Transformasi TKL Ecopark (Kota Magelang), Pengembangan Wisata Pulau Panjang (Kabupaten Jepara), dan Rumah Sakit Berbasis Green Hospital (Kabupaten Semarang).

Kepala Administrator KEK Kendal dan KEK Industrilopolis Batang, Tjertja Karja Adil mengatakan hal senada. Rugi besar jika tak ikut berinvestasi di Jateng, karena saat ini ada tren investasi masuk ke Jateng. Ada relokasi usaha dari China dan Korea masuk ke Batang dan Kendal.

Saat ini jumlah pekaku usaha di KEK Kendal ada 128 pengusaha. Di antaranya dari China, Korea, Jepang, Singapura, Malaysia. Sementara di KEK Batang ada 48 pelaku usaha.

Sementara itu, Deputi bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Riyatno mengatakan, Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi yang dinilai maenarik oleh para investor.

Menurut dia, banyak potensi yang bisa dikembangkan di provinsi ini untuk meningkatkan investasinya.

Sebagai informasi, target Investasi Jawa Tengah tahun 2025 sebesar Rp78,33 triliun. Hingga triwulan I terealisasi Rp21,85 triliun (27,89%), terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp7,77 triliun (36%) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp14,08 triliun (64%).

Terdapat lima besar sektor realisasi investasi PMDN dan PMA yaitu industri tekstil, industri barang dan kulit alas kaki, industri karet dan plastik, industri makanan, industri perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Terdapat lima besar negara realisasi investasi PMA, yaitu Tiongkok, Korea Selatan, Hongkong (RRT), Singaputra dan Belanda.

Sementara, investasi triwulan I tahun 2025 berhasil menyerap 97.550 tenaga kerja, dengan penambahan 20.431 proyek.

Dapatkan update berita dan informasi terbaru setiap hari dari Pemerintah Kabupaten Pemalang. Mari bergabung di Channel Telegram "Pemerintah Kabupaten Pemalang", caranya klik link https://t.me/pemkabpemalang, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Terkait