PEMALANG – Wayang telah menarik perhatian orang – orang asing untuk belajar tentang wayang, dan pengiringnya. Kondisi ini membuat bangsa Indonesia merasa bangga, karena wayang merupakan salah satu warisan budaya nusantara. Hal ini disampaikan Bupati Pemalang Junaedi, saat menghadiri pagelaran wayang kulit, di halaman RRI Purwokerto, Sabtu, (28/7/2018).

“Kita patut merasa bangga, karena semakin banyak orang asing yang mempelajari tentang wayang, dan akan menjadikan wayang semakin dikenal oleh masyarakat luas”, ujar Junaedi.

Dikatakan, sejak dulu semakin banyak orang asing yang belajar tentang wayang dan pengiringnya. ada yang belajar mendalang, ada juga yang belajar sinden, termasuk belajar gamelan untuk mengiringi pentas wayang.

Melihat hal itu, tidaklah mengherankan apabila pada saat ini, sudah begitu banyak orang – orang asing, yang begitu Iihai memainkan wayang, termasuk menjadi dalang, sinden maupun penabuh gamelan.

Namun demikian, lanjut Junaedi, semuanya tidak boleh terlena dengan fenomena tersebut. Sebagai generasi penerus, tidak boleh kalah dengan upaya yang dilakukan mereka, dalam mempelajari wayang.

“Kita harus lebih giat Iagi dalam mempelajari wayang dan melestarikan wayang sebagai warisan budaya. Apabila kita lengah, bukan tidak mungkin wayang akan menjadi cerita asing bagi anak cucu kita”, ujar Junaedi.

Dikatakan, meskipun lakon wayang secara umum bersumber dari dua cerita utama, yaitu Mahabharata dan Ramayana, namun jalan cerita yang ditampilkan dan pelajaran yang ada dalam setiap lakon yang dimainkan, selalu tepat dan sejalan dengan situasi dan kondisi masa kini.
“Hal ini membuktikan bahwa wayang memiliki alur cerita yang kuat serta selalu sejalan dengan perkembangan zaman” , kata junaedi dihadapan Kepala LPP RRI Purwokerto, sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemkab Pemalang dan sejumlah pecinta wayang.