PEMALANG – Sebanyak 20 (dua puluh) perempuan rentan di Desa Pesantren Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang menjadi sasaran Pelatihan Peningkatan Produktifitas Ekonomi Perempuan (PPEP), Selasa (19/4).
Mereka yang termasuk perempuan rentan yaitu perempuan miskin produktif, perempuan kepala keluarga, perempuan disabilitas mandiri, perempuan migran Indonesia Purna, perempuan ODHA, perempuan korban kekerasan, perempuan yang menikah dibawah usia 18 tahun, dan perempuan milenial.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Retno Sudewi melalui Kepala Bidang (Kabid) Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan, Devi Hera mengatakan, total titik atau lokasi pelatihan PPEP per-kabupaten/kota pada tahun 2022 sejumlah 130 titik yang berada di 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah dengan alokasi jumlah titik per kabupaten/kota menyesuaikan kebutuhan.
“Penentuan peserta diutamakan berasal dari daerah miskin ataupun komunitas perempuan kategori rentan dengan penentuan lokasi pelaksanaan wajib di lokasi zona hijau/aman dari pandemi Covid-19,” ungkapnya saat membuka pelatihan PPEP tersebut di Balai Desa Pesantren.
Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah, Mohamad Saleh menyampaikan bahwa perempuan memiliki peluang berwirausaha. Sebab, produk konsumtif besar biasanya produk yang dipahami oleh perempuan, komunitas perempuan merupakan segmen pasar yang besar dan unik, perempuan lebih fleksibel dalam menjalankan peran usaha dan peran domestik.
Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Tengah, Erna Setiawati menambahkan tentang strategi pemasaran produk. “Setiap produk ada peluang marketnya tersendiri. Sebelum menjual, kita kenali terlebih dahulu lingkungan pasar, mereka lebih menyukai jenis produk dan pelayanan seperti apa,” ungkapnya.
Setiap produk harus diberi nama dan merk, kemasan diperbaiki, dan diberi label.
Anggota Komisi D Provinsi Jawa Tengah, Iskandar Zulkarnaen membeberkan tentang peran perempuan dalam berpendapat dan mengambil keputusan. Perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki, perempuan juga memiliki kapasitas dan kemampuan, perempuan juga bisa dan berhak belajar.
Hal-hal yang harus diperhatikan perempuan dalam pengambilan keputusan diantaranya mempertimbangkan dampak dan kemungkinan yang bisa terjadi, menyadari setiap orang tidak sama, bersikap kritis, tidak percaya hoax (kabar yang belum tentu benar), gunakan data dan fakta, ikuti prosedur (bila ada).
“Peran perempuan sangat penting, majunya suatu desa ditentukan oleh perempuan,” ujarnya.
Sementara Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah Masruhan Samsurie menjelaskan tentang Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Isu perempuan dan anak dalam 5 arahan prioritas antara lain pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berdasar isu Gender, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak, penurunan pekerja anak, dan penurunan perkawinan anak.
Narasumber Pelatihan PPEP, M Tarom menjelaskan, Salah satu yang dilakukan untuk menguatkan kemampuan perempuan dalam berwirausaha maupun mendapatkan kesempatan kerja adalah dengan pendekatan PPEP.
Pelatihan PPEP secara teknis dipandu LPK Filbert Petarukan dengan membuat bingkisan hantaran. (dya)
Dapatkan update berita dan informasi terbaru setiap hari dari Pemerintah Kabupaten Pemalang. Mari bergabung di Channel Telegram "Pemerintah Kabupaten Pemalang", caranya klik link https://t.me/pemkabpemalang, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.