Bupati Agung Ajarkan Tips Menulis Kepada Santri

Bagikan :

PEMALANG – Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo belum lama ini mengajarkan tips penulis kepada para santri Ponpes Salafiyah Kauman, Kebondalem Pemalang. Tips itu diajarkanya ketika menghadiri kegiatan Gerakan Santri Menulis Tahun 2022 di Aula Pondok Pesantren tersebut. Senin (18/04/2022).

” Menulislah sedikit demi sedikit, nanti dikumpulkan, lama – lama bisa menjadi tulisan yang banyak dan kalau terbiasa menulis maka akan mudah membuat tulisan apa saja,” kata Agung.

Bupati mengungkapkan, buku autobiografi yang berjudul “Hidup Bahagia Jangan Ditunda “. yang berisi tentang motivas hidup dan telah di launching pada bulan januari lalu merupakan hasil karyanya yang mulai ditulis pada awal masa jabatannya sebagai Bupati Pemalang.

Bupati pesan, para santri dapat memanfaatkan kesempatan acara “Gerakan Santri Menulis” dengan sebaik-baiknya agar mereka dapat mempelajari semua materi yang telah diajarkan.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang, Fahrurrozi mengatakan, santri memiliki potensi untuk menjadi seorang penulis besar. Gerakan Santri Menulis, kata Fahrurrozi digelar oleh Suara Merdeka dan untuk Pemalang merupakan putaran ke- 13 dari 17 putaran se Jawa Tengah. Fahrurrozi menuturkan, kegiatan tersebut merupakan kontribusi besar bagi santri karena di Pemalang ini hanya digelar di Ponpes Salafiyah.

“Santri tentu bisa baca kitab, menjadi mubalig juga bisa, namun santri menulis itu tidak banyak karena itu, hari ini diajari cara menulis yang baik,” kata Fahrur.

Sementara itu Pimpinan Redaksi Suara Merdeka, Gunawan Parmadi mengatakan menulis telah dicontohkan oleh Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo.

“Bupati Pemalang ini adalah seorang penulis,” kata Gunawan.

Lebih lanjut dia mengatakan berkaitan dengan Gerakan Santri Menulis, kegiatan untuk kali ini sudah memasuki tahun ke-28 yang dilaksanakan pada setiap ramadan.

Gunawan menyebutkan, sudah ada 50 ribu santri yang mengikuti kegiatan santri menulis. Melalui kegiatan itu santri tidak hanya terampil menulis tapi juga memiliki keterampilan lain, dan menulis kata Gunawan tidak harus untuk menjadi wartawan. Menurutnya, menulis merupakan proses merekonstruksi ide dan pemikiran. Kemudian disalurkan ke media yang saat ini sudah begitu banyak macam dan jenisnya.

Gunawan berharap dari Pemalang akan lahir penulis-penulis hebat terutama dari Ponpes Salafiyah.

Harapan yang sama juga disampaikan oleh pengurus Yayasan, Salman Alfarizi. Salman berharap, selain ilmu pesantren, para santri di Ponpes Salafiyah bisa mempelajari ilmu menulis yang diadakan oleh Suara Merdeka melalui kegiatan Gerakan Santri Menulis.

Kegiatan Gerakan Santri Menulis yang dibuka oleh Bupati Pemalang diawali dengan sosialisasi Kamtibmas oleh Kapolres yang diwakili Kasat Binmas Iptu Ciptanto,. Kemudian yang dilanjutkan dengan sosialisasi perguruan tinggi oleh Khaerudin Humas Unisula Semarang, Adapun lembaga lain yang terlibat antara lain Unwahas, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan baznas Pemalang.(GI).

Dapatkan update berita dan informasi terbaru setiap hari dari Pemerintah Kabupaten Pemalang. Mari bergabung di Channel Telegram "Pemerintah Kabupaten Pemalang", caranya klik link https://t.me/pemkabpemalang, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Sebelumnya

Selanjutnya


Berita Terkait